Ikan wader
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak digemari para
penggemar kuliner ikan karena rasanya yang gurih. Ikan ini secara alami
hidup di daerah perairan dengan arus tenang dan berair jernih. Mereka
biasa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Kalimantan,
Sumatera, Jawa, Lomobok, Bali dan juga Sulawesi.
Tata cara budidaya wader akan dijelaskans sebagai berikut:
Koleksi Induk
Langkah pertama yang harus disiapkan adalah indukan ikan. Ini untuk mengetahui jenis ikan yang akan dibudidaya dan jumlahnya.
Penyiapan Tempat
Kolam yang akan digunakan untuk budidaya harus layak sehingga memudahkan
dan memaksimalkan hasilnya. Sediakan 2 buah kolam, satu kolam digunakan
untuk indukan dan tempat pemijahan kemudian diperoleh bibit baru.
Sebelum indukan ikan ditebar ke dalam kolam pembibitan, kolam harus
dikeringkan selama beberapa hari. Proses ini disebut sterilisasi yang
bertujuan untuk membasmi bakteri dan aroma tidak enak sehingga pemijahan
bisa dilakukan dengan baik. Gunakan air tawar yang bisa berasal dari
mata air, atau air sumur dan selalu jaga kebersihan kolam sehingga bibit
jamur dan bakteri penyebab penyakit bisa hilang.
Pemisahan Induk
Induk kemudian dipisahkan ke dalam kolam yang lain. Indukan ikan wader
harus diberi makan secara intensif berupa ampas tahu atau pellet
sehingga gonad bisa matang secara maksimal. Gonad inilah yang kemudian
menghasilakn gamet yang kemudian menarik pejantan sehingga telur yang
ada bisa dibuahi. Dalam dua hari, gonad akan mencapai proses matang
kemudian pemjihan siap dilakukan. Indukan lalu mengeluarkan gonad dan
telur kemudian dibuahi oleh pejantan. 24 jam kemudian, telur akan
menetas.
Pemisahan Benih dan Larva
Segera setelah benih menetas, benih harus dipindahkan ke kolam sendiri.
Benih-benih ini secara alami memakan plankton, tapi mereka bisa diberi
makan kuning telur yang direbus lalu dihaluskan agar pertumbuhan bisa
maksimal. Setelah mencapai ukuran yang diinginkan, maka telah datang
waktunya menjual ikan wader.
1. ikan wader di bedakan menjadi 2 yaitu wader parih dan wader cakul, perbedaan keduanya terletak di bagian bentuk bandan dan warnanya ikan wader parih condong panjang dan berwarna kuning keemasan di bagian atas dan berwarna putih keperakan di bagian bawah, sedangkan wader cakul badannya tidak panjang seperti ikan wader pari atu wader padi dan wader cakul mempunyai empat sungut kecil di ujung moncongnya. Tubuhnya berwarna abu-abu kehijauan atau keperakan dengan dua yang terdapat di pangkal sirip belakang dan di tengah batang ekor.
Kingdom : Animali
Filum : Chordata
Kelas : Actinopter
Suku : Cyprinidae
Genus : Rasbora
Spesies : Rasbora argyrotaenia
Nama lokal : Wader pari ( jawa ), seluang ( sumatra ), beunteur
b. Wader Cakul
Kingdom : Animali
Filum : Chordata
Kelas : Actinopter
Suku : Cyprinidae
Genus : Puntius
Spesies : Puntius binotatus
Nama lokal : Wader cakul (jawa),sepadak(bengkulu),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar